Konsep dasar fotografi terbaik adalah tentang bagaimana mengontrol cahaya yang masuk ke kamera untuk menghasilkan gambar yang tajam dan jelas.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengatur kombinasi dari diafragma, kecepatan rana, dan ISO pada kamera, serta dengan menempatkan subjek dan latar belakang yang tepat untuk menciptakan efek visual yang diinginkan.

Fotografi juga merupakan cara untuk mengekspresikan ide dan emosi melalui gambar. Konsep fotografi juga bisa mencakup bagaimana seorang fotografer dapat menangkap dan menyampaikan cerita melalui karyanya.

Ada beberapa konsep dasar terbaik dalam fotografi yang penting untuk dipahami yaitu:

1. Komposisi (Composition)

Komposisi adalah cara untuk mengatur elemen dalam sebuah foto sehingga terlihat estetis dan menarik.

Dalam fotografi, komposisi adalah bagaimana elemen foto ditempatkan atau disusun dalam sebuah gambar. Ini termasuk bagaimana objek, warna, cahaya, dan bentuk dapat digunakan untuk menciptakan citra yang menarik dan efektif.

Baca Juga: Pengertian Lengkap Komposisi dalam Fotografi

Komposisi yang baik dapat membantu untuk mengarahkan perhatian pemirsa ke bagian yang penting dari foto dan meningkatkan kesan visual dari gambar.

Cara Komposisi Fotografi

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menciptakan komposisi fotografi yang baik, di antaranya adalah:

  1. Gunakan Garis Bantu
    Untuk membantu mengarahkan perhatian pemirsa ke bagian yang penting dari foto. Garis bantu dapat berupa garis lurus, melengkung, atau bahkan garis-garis yang dibuat oleh objek di dalam foto.
  2. Prinsip Tiga Titik
    Tiga titik untuk menempatkan objek dalam foto. Ini mencakup menempatkan objek penting di garis bantu yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam foto, seperti sudut-sudut atau tengah foto.
  3. Sesuaikan Kontras Warna
    Untuk membuat gambar lebih menarik maka gunakan kontras warna yang sesuai. Ini dapat dilakukan dengan cara menempatkan warna yang kontras dengan latar belakang atau dengan menggunakan warna-warna yang kontras satu sama lain dalam foto.
  4. Teknik Leading Lines
    Leading lines digunakan untuk membantu pemirsa melihat ke arah yang Anda inginkan. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan garis-garis di dalam foto untuk mengarahkan mata orang yang melihat gambar ke bagian penting dari gambar.
  5. Gunakan Elemen Terbaik
    Elemen-elemen di dalam foto dapat membantu membuat fokus utama. Ini dapat dilakukan dengan menempatkan objek penting di tengah-tengah foto atau dengan menggunakan teknik seperti prinsip tiga titik untuk memastikan bahwa objek tersebut terlihat jelas dan menonjol.

2. Eksposur (Exposure)

Eksposur merupakan konsep dasar fotografi dengan mengatur tingkat cahaya yang masuk ke kamera untuk mendapatkan hasil foto yang tepat.

Dalam fotografi eksposur adalah jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera pada saat memotret suatu subjek. Konsep ini sangat penting karena mempengaruhi hasil akhir dari foto yang diambil.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Exposure dalam Fotografi

Jika terlalu sedikit cahaya yang masuk ke dalam kamera, foto akan terlihat gelap atau buram. Sebaliknya, jika terlalu banyak cahaya yang masuk ke dalam kamera, foto akan terlihat terlalu cerah atau over-exposed.

Pengaturan eksposur yang tepat sangat penting untuk menghasilkan foto yang berkualitas.

Cara Mengatur Eksposur dalam Fotografi

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatur eksposur dalam fotografi, di antaranya adalah:

  1. Mode Eksposur Otomatis (Auto Exposure)
    Mode ini akan secara otomatis mengatur kombinasi dari aperture, shutter speed, dan ISO untuk menghasilkan eksposur yang tepat.
  2. Eksposur Prioritas Bukaan (Aperture Priority)
    Mode ini memungkinkan Anda untuk mengatur aperture, sementara kamera akan secara otomatis menyesuaikan shutter speed dan ISO untuk menghasilkan eksposur yang tepat.
  3. Mode Eksposur Prioritas Kecepatan Rana (Shutter Priority)
    Mode ini memungkinkan Anda untuk mengatur shutter speed, sementara kamera akan secara otomatis menyesuaikan aperture dan ISO untuk menghasilkan eksposur yang tepat.
  4. Manual (Manual Exposure)
    Mode ini memungkinkan Anda untuk secara manual mengatur aperture, shutter speed, dan ISO untuk menghasilkan eksposur yang tepat.

Ketika mengatur eksposur, penting untuk selalu memperhatikan meteran cahaya yang ada di kamera Anda. Meteran ini akan memberikan informasi kepada Anda tentang seberapa banyak cahaya yang masuk ke dalam kamera, sehingga Anda bisa menyesuaikan aperture, shutter speed, dan ISO sesuai dengan kebutuhan.

3. Diafragma (Aperture)

Fungsi utama diafragma yaitu untuk mengatur ukuran lubang di dalam lensa yang menentukan seberapa banyak cahaya yang masuk ke kamera.

Difragma adalah sebuah konsep fotografi yang merujuk pada iris atau cincin yang terdapat pada lensa kamera yang bertugas untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera.

Difragma biasanya ditunjukkan dengan simbol f/sebelum angka, misalnya f/8, yang menunjukkan bahwa difragma tersebut memiliki ukuran 8.

Semakin kecil angka yang ditunjukkan oleh difragma, semakin besar lubang yang terbuka, sehingga lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam kamera. Sebaliknya, semakin besar angka yang ditunjukkan oleh difragma, semakin kecil lubang yang terbuka, sehingga lebih sedikit cahaya yang masuk ke dalam kamera.

Untuk penjelasan lengkap seputar aperture atau diafragma Anda bisa mempelajarinya pada artikel berikut: Pengertian Aperture Kamera, Fungsi dan Cara Kerjanya.

Cara Mengatur Diafragma Kamera

Untuk mengatur difragma pada kamera, pertama-tama pastikan bahwa kamera Anda sudah dalam mode manual (M). Kemudian, cari tombol atau dial yang bertuliskan f/ atau AV (aperture value) di bodi kamera Anda. Gunakan tombol atau dial tersebut untuk mengatur besar atau kecilnya difragma.

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan fitur aperture priority pada kamera Anda. Fitur ini akan membantu Anda mengatur difragma secara otomatis, sementara Anda tetap bisa mengontrol fokus dan kecepatan rana.

Cara menggunakan aperture priority yaitu:

  1. Pastikan kamera Anda sudah dalam mode aperture priority (AV).
  2. Pilih nilai difragma yang Anda inginkan dengan menggunakan tombol navigasi yang tersedia.

Kamera akan secara otomatis mengatur kecepatan rana sesuai dengan jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera.

Jika Anda ingin mengatur kecepatan rana secara manual, Anda bisa menggunakan fitur manual (M) pada kamera Anda.

4. Kecepatan Rana (Shutter Speed)

Shutter Speed digunakan untuk mengatur seberapa lama shutter (rana) kamera terbuka untuk mengambil foto.

Shutter speed adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas gambar dalam fotografi. Kecepatan rana (shutter speed) mengacu pada seberapa lama kamera membiarkan cahaya masuk melalui lensa ke sensor ketika mengambil gambar. Shutterspeed yang lebih rendah akan menghasilkan gambar yang lebih terang, namun juga dapat menyebabkan blur atau berkabut jika subjek bergerak cepat.

Shutter speed yang lebih tinggi akan menghasilkan gambar yang lebih gelap, namun juga dapat membantu menangkap gambar subjek yang bergerak cepat dengan lebih jelas. Shutter speed dinyatakan dalam satuan detik atau fraksi detik, seperti 1/500 detik atau 1/2000 detik.

Cara Mengatur Shutter Speed

Untuk mengatur shutter speed, pertama-tama pastikan bahwa kamera Anda sudah menggunakan mode manual. Kemudian, cari tombol yang bertuliskan “shutter speed” atau “T” (untuk time value). Anda dapat menggunakan tombol tersebut untuk mengatur kecepatan rana kamera Anda.

Perlu diperhatikan bahwa semakin cepat kecepatan rana, maka cahaya yang masuk ke dalam kamera akan berkurang, dan sebaliknya.

5. ISO (International Organisation Standardisation)

ISO berfungsi untuk mengatur sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. Dalam fotografi, ISO merujuk pada sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya.

Semakin tinggi nilai ISO, maka sensor kamera akan lebih sensitif terhadap cahaya dan akan lebih mudah menangkap gambar dalam kondisi cahaya yang minim. Namun, meningkatkan nilai ISO juga dapat menyebabkan munculnya noise atau kompresi warna pada gambar, jadi perlu diperhatikan agar tidak mengganggu kualitas gambar.

Baca Juga: Memahami Pengertian ISO dan Fungsinya pada Kamera

Cara Mengatur ISO pada Fotografi

Untuk mengatur ISO dalam fotografi, pertama-tama pastikan bahwa kamera Anda memiliki fitur untuk mengatur ISO.

Banyak kamera modern sekarang yang memiliki fitur ini, jadi kemungkinan besar Anda dapat mengatur ISO dengan mudah. Setelah itu, cobalah menemukan tombol atau menu di kamera Anda yang bertuliskan “ISO” atau “Sensitivity“.

Biasanya, tombol ini terletak di bagian atas kamera atau dapat diakses melalui menu utama. Setelah menemukan tombol atau menu tersebut, Anda dapat menggunakannya untuk mengatur tingkat ISO yang diinginkan.

Ingat bahwa semakin tinggi ISO yang dipilih, semakin sensitif kamera terhadap cahaya, namun gambar yang dihasilkan juga akan lebih banyak mengalami kabur dan kebisingan. Sebaiknya pilih tingkat ISO yang tepat sesuai dengan kondisi fotografi yang sedang Anda hadapi.

6. Cahaya (Light)

Konsep dasar fotografi selanjutnya yaitu mengatur pencahayaan dalam sebuah foto untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

7. Sudut (Angle)

Angle atau sudut adalah teknik mengambil foto dari sudut yang berbeda-beda untuk mendapatkan efek yang diinginkan.

Ada banyak konsep lain dalam fotografi, dan setiap fotografer dapat memiliki pendekatan yang berbeda terhadap cara mereka dalam mengambil foto. Namun, atikel fotografi di atas merupakan dasar dari konsep fotografi dan sangat penting untuk dipahami oleh setiap fotografer, khususnya fotografer pemula.

Share:

Dimas Shandy

Founder blog IKUTIBALIK.COM dan developer beberapa website pendidikan, teknologi, dan lain sebagainya. Suka dengan dunia fotografi dan seni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *